KAITAN ANTARA REVISI PSAK YANG
EFEKTIF 1 JANUARI 2012 PADA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PT LATINUSA Tbk
PSAK
No. 10
Laporan keuangan disusun berdasarkan
konsep akrual, dengan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun
tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan
arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalamaktiva operasi, investasi dan
pendanaan.
Mata
uang yang digunakandalam laporan keuangan adalah mata uang dengan satuan Dollar
Amerika Serikat. Efektif pada tanggal 1 januari 2012, satuan mata uang yang
dipakai dalam laporan keuangan adalah Dollar AS, oleh sebab itu laporan keuangan
pada tahun 2011 diukur kembali.
PSAK
No. 16 (Aset Tetap)
Pada laporan keuangan pada tahun 2011
sebelum revisi catatan 2, 3, 9, 19, 20, 21, 26, maka setelah dilakukan revisi
yang aktif pada 1 januari 2012 catatan ada yang berubah yaitu 2, 3, 9, 20, 21,
22, 27.
Aset
tetap kecuali tanah, dihitung berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk dalam biaya
penggantian biaya asset tetap saat biaya
itu terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. biaya inspeksi diakui kedalam jumlah tercatat asset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi criteria pengakuan diakui dalam
kaporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyusutan dengan metode
garis lurus, masa pakai bangunan 5-20 tahun, mesin dan instalasi 5-20 tahun,
peralatan kantor 5-10 tahun, kendaraan 5 tahun. jumlah tercatat dihentkan
apabila asset tidak punya niali ekonomis lagi.
Pada
31 des 2011 saldo awal harga perolehan mencapai 16.240 dollar dan akumulasi penyusutan 8.653
dollar, dengan demilkian nilai buku netto dicapai 7.587 dollar. Saldo akhir
setelah adanya pengurangan dan penambahan (Biaya penyusutan yang dibebankan 20, 21, 22)
asset dicapai harga perolehan mencapai 31.582
dollar dan akumulasi penyusutan 9.156 dollar, dengan demilkian nilai buku netto
dicapai 22.426 dollar. Dengan kata lain meningkat 14.839 dollar.
Pada
31 des 2012 saldo awal harga perolehan mencapai
31.582 dollar dan akumulasi penyusutan 9.156 dollar, dengan demilkian
nilai buku netto dicapai 22.426 dollar. Saldo akhir setelah adanya pengurangan
dan penambahan (Biaya penyusutan yang dibebankan 20, 21, 22) asset dicapai
harga perolehan mencapai 36.777 dollar
dan akumulasi penyusutan 10.739 dollar, dengan demilkian nilai buku netto
dicapai 26.038 dollar. Dengan kata lain meningkat 3.612 dollar. Turun 11.227
dollar dari tahun 2011.
Aset
penyelesaian pada saldo awal 2012 dihitung berdasarkan asset penyelesaian akhir
tahun 2011 dan di taruh dibagian saldo akhir 2012 setelah ditambah dan kurangi.
Tidak ada penyusutan dalam asset
penyelesaian.
PSAK
No. 46 (Pajak Penghasilan)
Taksiran beban pajak ditangguhkan pada
periode 31 des 2012 berjumlah 5.482 dollar, 31 des 2011 4.798 dollar dengan
catatan 2, 3, 13b.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran
penghasilan kena pajak pada tahun yang bersangkutan. penangguhan pajak
penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer
antara dasar pelopor komersial dan pajak atas asset dan liabilitas dan
akumulasi rugi fiscal. penyisihan asset pajak tangguhan dicatat untuk
mengurangi asset pajak untuk mengurangi asset pajak tangguhan ke jumlah yang diharapka
tidak dapat direalisasi.
Pajak
tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai
tercatat asset dan liabilitas disebabkan tarif pajak dikreditkan atau
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi yang sebelumnya
langsung dibebankan.
Ketidakpastian
Kewajiban Perpajakan
Ketidakpastian
timbul terkait dengan interprestasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan
jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak dimasa depan. Perusahaan menerapkan
pertimbangan yang sama yaitu dengan PSAK No. 57 (Provisi, Liabilities
Kontigensi, dan Aset Kontigensi). Perusahaan mengakui pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan tambahan pajak penghasilan badan. Nilai
tersebut tercatat sebesar 5.482 dollar untuk periode 31 des 2012 dan 4.798
dollar untuk periode 31 des 2011. Jumlah tersebut berdasarkan pajak penghasilan
pasal 29, dimana pajak tahun 2011 dan 2012 untuk jumlah pajak yang tahun 2012,
serta pajak tahun 2010 dan 2010 untuk jumlah pajak tahun 2011.
Realisasi
Dari Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh
rugi fiscal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan
kena pajak akan tersedia sehinga rugi fiscal tersebut dapat digunakan. Rugi
fiscal pada per 31 des 2012 dikompensasi sebesar 4.658 dollar dan 31 des 2011
sebesar 180 dollar. Jumlah pajak tersebut berdasarkan pajak kini yaitu rugi
sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif, beda temporer, dan beda tetap
yang menghasilkan rugi fiscal.
PSAK
No. 50 (Instrumen Keuangan penyajian)
Laporan
keuangan telah disusun dan disajikan dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia (SAK), yang mencangkup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia (DSAK)
berdasarkan pedoman penyajian oleh BAPEPAM-LK.
Laporan
arus kas yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktiva operasi, investasi dan
pendanaan. Sastuan mata uang yang dipakai adalah USD atau dollar Amerika
Serikat.
Untuk
pengungkapan informasi secara komparatif, laporan keuangan juga menyajikan
laporan posisi keuangan 1 Januari 2011, yang merupakan permulaan dari metode
komparatif terawal. yang dimaksud adalah laporan posisi keuangan perusahaan
yang teridi dari:
1. Total
asset lancar
2. Total
asset tidak lancar
3. Total
aset
4. Total
liabilitas jangka pendek
5. Total
liabilitas jangka panjang
6. Total
liabilitas
7. Total
ekuitas netto
8. Total
liabilitas dan ekuitas
yang disajikan dalam intrumen
keuangan adalah
1. Kas
dan setara kas
2. Piutang
usaha
3. Persediaan
4. Uang
muka dan biaya dimuka
5. Penyertaan
saham
6. Aset
tetap
7. Aset
lain-lain
8. Utang
bank jangka pendek
9. Utang
usaha
10. Perpajakan
11. Beban
masih harus dibayar
12. Utang
lain-lain
13. Provisi
jangka pendek
14. Modal
saham
15. Saldo
dan transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi
16. Penjualan
neto
17. Beban
pokok penjualan
18. Beban
Penjualan
19. Beban
umum dan administrasi
20. Pendapatan
keuangan
21. Beban
Keuangan
22. Imbalan
kerja
23. Kompensasi
berbasis saham
24. Komitmen
penting
25. Rugi
per saham
26. Aset
dan liabilitas dalam mata uang selain dollar AS
27. Instrumen
keuangan dan manajemen resiko keuangan
28. Informasi
segmen
PSAK
No. 55 (Instrumen Pengukuran: Pengakuan dan Pengukuran)
Instrumen keuangan perusahaan terdiri
atas asset dan liabilitas keuangan.
1. Aset
keuangan
A. Pengakuan
dan pengukuran awal
Aset keuangan
diklasifikasikan menjadi pinjaman yang diberikan dan piutang serta asset
keuangan tersedia untuk dijual.
Aset keuangan diukur
dengan nilai wajar dan dalam hal asset keuangan yang tidak diukur dalam nilai
wajar melalui laporan laba rugi ditambah dengan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara lanagsung.
Aset keuangan
perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain,
penyertanaan saham, piutang karyawan dan uang jaminan.
B. Pengukuran
setelah pengakuan awal
a) Pinjaman
yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan
dan piutang adalah asset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuota dipasar aktif.
b) Asset
keuangan tersedia untuk dijual (Available for sale)
AFS adalah asset
keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang
tidak diklasifikasikan dalam kategori sebelumnya.
C. Penghentian
Pengukuran
Dilakukan ketika hak
kontraktual atas arus kas yang berasal dari asset keuangan tersebut berakhir
atau ketika asset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial
seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan asset telah ditransfer.
2. Liabilitas
keuangan
A. Pengakuan
awal
Perusahaan
mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan dikeluarkan
ketika liabilitas telah dilepaskan atau kadaluarsa.
Liabilitas keuangan
diakui awalnya pada nilai wajar ditambah, dalam hal liabilitas keuangan selain
derivatif, biaya transaksi yang dapat didistribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan
perusahaan terdiri dari, utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain
dan beban yang masih harus dibayar.
B. Pengukuran
setelah pengakuan awal
Liabilitas keuangan
lainnya (kecuali jaminan keuangan) diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Untuk liabilitas
keuangan selain derivatif, kerugian atau keuntungan diakui dalam laopran laba
rugi komperhensif ketika liabilitas dihentikan pengakuannya dan melalui proses
amortisasi.
C. Penghentian
pengakuan
Liabilitas keuangan
dihentikan pengakuannya ketika liablitas keuangan yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan.
PSAK
No. 60 (Instrumen keuangan: Pengungkapan)
Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan
keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrument keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya
risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama
periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola
risiko-risiko tersebut.
Dari
resiko tersebut terdapat instrument keuangan dan manajemen resiko keuangan (31)
Instrumen
keuangan
Aset
dan liabilits keuangan perusahaan diharapkan terealisasi atau terselesaikan
dalam waktu dekat. oleh karena itu nilai tercatat asset dan liabilitas keuangan
tersebut mendekati nilai wajarnya.
Manajemen
resiko keuangan
1. Resiko
kredit
Resiko kredit
perusahaan muncul terutama dari resiko kerugian jika pelanggan gagal untuk
memenuhi liabilitas kontraktualnya. Nilai tercatat atas asset keuangan
mancerminkan eksporsur kredit maksimum. Eksporsur yang dilaporkan adalah
sejumlah 39.509 dollar pada tahun 2012, dan 34.787 dollar pada 2011. Laporan
tersebut tersusun atas: kas di bank dan
setara kas, piutang usaha pada pihak ketiga, piutang lain-lain, penyertaan
saham, uang jaminan, piutang karyawan neto.
2. Resiko
likuiditas
Resiko yang timbul
karena perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan financial perusahaannya
termasuk didalamnya liabilitas. Untuk melunasi kewajibannya perusahaan dari
piutang pelanggan yang sudah jatuh tempo. Jatuh temponya ada yang
“<setahun”, “1 – 3 tahun”, “> 3 tahun”. Jumlah kurang dari setahun 62.069
dollar (Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain , Beban masih
harus dibayar). Jumlah utang 1-3 tahun 70 dollar (Utang usaha). Jumlah utang
lebih dari 3 tahun 0 (NOl).
3. Resiko
pasar (resiko suku bunga, resiko mata uang, resiko harga)
Nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrument keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan suku bunga pasar.
4. Resiko
mata uang
Nilai wajar atau arus
kas masa datang dari suatu instrument keuangan akan berfluktuasi akibat
perubahan nilai tukar mata uang selain dollar AS
5. Resiko
harga
Penyesuaian harga
supaya konsumen tidak lari keprodusen lain.
Catatan ini menyajikan informasi
tentang eksporsur perusahaan untuk masing-masing resiko diatas, tujuan dan
kebijakan perusahaan untuk mengukur dan mengelola resiko.
Sumber: idx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar