Selasa, 18 Maret 2014

akuntansi internasional kasus PT Timah Nusantara Tbk



PROFIL PERUSAHAAN
PT. Pelat Timah Nusantara Tbk, atau yang kita kenal dengan nama singkatan LATINUSA, memproduksi tinplate untuk memenuhi kebutuhan bahan kemasan kaleng dipasar domestic. Sejak didirikan 19 Agustus 1982 hingga kini, latinusa merupakan satu-satunya produsen tinplate di Indonesia. Perusahaan menyediakan atau memproduksi produk dengan kualitas internasional. Pada tahun 1986 perusahaan latinusa memulai kegiatan komersial dengan kapasitas 130.000 ton per tahun.

Latinusa melepas sahamnya kepada publik dengan kode saham NIKL pada tanggal 14 Desember 2009 dengan PT. Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek. saham latinusa di vestasi oleh Krakatau steel dan akuisisi oleh KONSORSIUM Jepang. Pada tahun 2011 latinusa berhasil menambah kuantitas produksinya menjadi 160.000 ton per tahun karena sebelumnya telah berhasil menyelesaikan proyek revamping pada tahun sebelumnya. Nippon steel selaku pemegang saham mayoritas bergabung dengan Sumitomo Metal Industries, Ltd dan berganti nama menjadi Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp.

Latinusa berkantor di Gedung Krakatau Steel Lt. 3 Jalan Jendral. Gatot Subroto Kav 54, Jakarta Selatan. Sementara itu fasilitas produksi pabrik terletak dijalan Australia 1 Kav E1, Kawasan industri KIEC Cilegon. Didukung oleh pemegang saham yang berpengalaman dalam industri tinplate serta dukungan ketersediaan bahan baku, Latinusa telah berhasil berkembang ditengah persaingan yang semakin ketat dengan competitor global dikawasan Asia. Penyelesaian proyek revamping pada tahun 2011 merupakan upaya moderenisasi peralatan pabrik dengan teknologi terkini dan canggih. Sepanjang tahun 2012, Latinusa telah menyelesaikan proses Learning Curve untuk mesin baru dan mulai beroperasi secara optimal. Saat ini Latinusa berhasil meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.  






SUSUNAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
Dewan Komisaris
Nama
Jabatan
Yoshiaki Shimada
Komisaris Utama
Sukandar
Komisaris
Keiichiro Kawaguchi
Komisaris
Shojiro Ejima
Komisaris
Teguh Panotojudo Slamet
Komisaris Independen
Budi Irmawan
Komisaris Independen

Direksi
Nama
Jabatan
Ardhiman T.A.
Direktur Utama
Yoshimitsu Honda
Wakil Direktur Utama
Slamet Gunawan
Direktur Keuangan dan Umum
R. Suprapto Indroprayitno
Direktur Komersial
Himawan Turatmo
Direktur Operasi

Komite Audit
Nama
Jabatan
Teguh Panotojudo Slamet
Ketua
Budi Irmawan
Anggota
Heru Aditya Chandra Koesno
Anggota
Rachmat Noviar Bustari
Anggota

Kepala Satuan Pengawas Internal
Nama
Jabatan
Achyadi Yusuf
Pengwas Internal


Sekretaris Perusahaan
Nama
Jabatan
Muhammad Arsyad
Sekretaris Perusahaan

Pemegang saham
Nama Pemegang Saham
Tipe Saham
Jumlah Saham
Persentase Saham
PT Krakatau Steel (Persero)
Lebih dari 5%
507096150
20,09 %
Mitsui & Co, Ltd
Lebih dari 5%
252335000
10 %
Nippon Steel & Sumitomo Metal Corp
Lebih dari 5%
883172500
35 %
Metal One Corporation
Lebih dari 5%
126167500
5 %
Nippon Steel Trading Co, Ltd
Lebih dari 5%
126167500
5 %
Baruna Inti Lestari
Lebih dari 5%
126303850
5,005 %
Ardhiman T.A
Direksi
291000
0,011 %
Suprapto Indroprayitno
Direksi
266500
0,01 %
Himawan Turatmo
Direksi
266500
0,01 %

Akuntan Publik
Nama KAP
Jabatan
Siddharta dan widjaja
Auditor External dan Independen










ALASAN BERINVESTASI
Latinusa mampu bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat dengan competitor gobal dikawasan Asia. berikut ini berbagai factor yang mempengaruhi para investor untuk berinvestasi di Latinusa.
1.    Hingga saat ini perseroan masih merupakan satu-satunya produsen tinplate terbesear di Indonesia.
2.    Selain menjadi produsen tinplate terbesar di Indonesia saat ini, permintaan yang stabil pada sector tinplate juga memegang peranan penting untuk menerik investor untuk menaruh modalnya di Latinusa.
3.    Latinusa memakai teknologi yang baik dan modern sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan efisiensi dalam menghasilkan produk.
4.    Telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG) serta pertanggung jawaban CSR yang baik. Diantaranya adalah
A.  Kesehatan dan keselamatan kerja telah sesuai standart
B.  Perlindungan konsumen terutama pada pelanggan pada bidang makanan dan bangunan
C.  Pengembangan masyarakat disekitar wilayah geografis perusahaan berupa penyediaan fasilitas dan bantuaan kepada masyarakat
D.  Peduli lingkungan dengan cara pengelolaan limbang hasil buang yang tidak menyebabkan lingkungan menjadi rusak, mengingat Latinusa bergerak di bidang industri besar
5.    Permintaan domestik yang meningkat karena mengingat harga dan kualitasnya dapat bersaing dengan produk dari luar negeri lainnya pada bidang yang sama yaitu tinplate.
6.    Konsumsi masyarakat modern yang semakin meningkat pada bidang makanan dan minman kaleng serta bersifat lebih higienis dan aman, mengakibatkan permintaan terhadap produk tineplate menigkat kepada perusahaan makanan dan minuman.

Semua yang telah dituliskan diatas merupakan alasan mengapa para investor tertaik ingin menanamkan modalnya di perusahaan tersebut diatas. Para investor yakin bahwasannya investasi yang mereka lakukan akan bertambah naik seiring dengan alasan diatas dan perkembangan zaman.  

PRINSIP AKUNTANSI dan AUDITOR
Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle) 
Prinsip akuntansi itulah yang menurut penulis dipakai dalam perusahaan Latinusa ini. Prinsip yang dimaksud adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Hal ini diperlukan karena melalui laporan keuanganlah kita dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan mengambil keputusan atas perusahaan tersebut. Apabila informasi yang disajikan tidak lengkap, maka laporan keuangan tersebut bisa menyesatkan para pemakainya
Analisa keuangan pada bagian ini harus dibaca secara bersamaan dengan hasil apa yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik Siddharta dan widjaja yang semuanya telah diteliti dan mendapatkan hasil audit yang wajar tanpa pengecualian, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, serta hasil usaha dan arus kas yang berlaku untuk tanggal-tanggal tersebut, dan sesuai dengan standart akuntansi keuangan Indonesia. Laporan keuangan tersebut telah diteliti dan diaudit berdasarkan standart auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

LAPORAN LABA RUGI dan LABA RUGI KOMPREHENSIF
1.    Pendapatan
Tingkat penjualan yang dianalisa pada tahap ini, mengalami peningkatan atau penurunan, selama periode waktu audit yang ditetapkan.
2.    Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan yang akan mengalami peningkatan atau penurunan yang disebabkan oleh bertambahnya volume penjualan.
3.    Laba Kotor
Menurun dan meningkatnya penjualan mempengaruhi laba kotor dan marginnya.
4.    Beban Penjualan
Beban penjualan mengacu pada pengeluaran yang secara tidak langsung mempengaruhi aktifitas perseroan dalam perolehan pendapatan. pada perusahaan Latinusa beban penjualan yang paling banyak adalah beban pengangkutan tinplate kepada pelanggan.
5.    Beban Umum dan Administrasi
Pada tahap ini yang paling dominan adalah biaya gaji pegawai, karena Latinusa bersifat pabrik besar dan butuh karyawan yang banyak supaya pesanan dapat terpenuhi secara maksimal.
6.    Laba(Rugi) dan Pendapatan Komprehensif
Laba terjadi jika terjadi kenaikan pendapatan dan berkurangnya beban pokok penjualan serta beban operasional, begitu juga sebaliknya apabila perusahaan mengalami kerugian.
ASET
Aset lancar dapat memberi kenaikan yang dapat disebabkan oleh kenaikan piutang, persediaan, dan setara kas.
1.    Aset lancar
a)    Kas dan Setara Kas
Pada saat penawaran saham perdana, kasnya dipakai akibatnya terjadi penurunan kas.
b)   Piutang Usaha
Piutang usaha timbul karena utang konsumen kepada pihak perusahaan. Apabila ingin menaikkan tingkat piutang dibutuhkan strategi pelunasan piutang oleh manajemen.
c)    Persediaan
Persediaan bahan baku pada Latinusa terdiri dari Tin Mill Black Plate, Timah, Barang jadi, dan suku cadang. Persediaan dapat naik dan turun disebabkan oleh peningkatan pengadaan bahan baku dan tentunya kenaikan produksi.
2.    Aset Tidak Lancar
a)    Aset Tetap
Aset tetap pada Latinusa terdiri dari proyek-proyek pengadaan mesin yang berguna meningkatkan kapasitas produksi, diantaranya revamping, scroll cut.
LIABILITIAS
Liabilitas atau kewajiban perusahaan dapat berupa kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.
1.    Liabilitas Lancar
Kewajuban jangka pendek terjadi karena adanya pinjaman bank jangka pendek, dan pembelian bahan baku yang masih berhutang. Kurun waktu hutangnya tidak lebih dari setahun.
EKUITAS
Ekuitas perusahaan dapat naik dana dapat turun, hal ini disebabkan karena adanya rugi atau laba bersih pada tahun berlaku.
ARUS KAS
Arus kas dapat positif dan negatif, arus kas yang positif digunakan perusahaan untuk kegiatan operasional, belanja modal, penyelesaian proyek, dan penyelesaian hutang jangka pendek kepada bank. Apabila negatif, diperlukan manajemen yang baik seperti halnya dengan melakukan kolektibilitas kepada pelanggan dan pengeluaran kas kepada vendor sesuai dalam jangka waktu penagihan yang telah disesuaikan dengan siklus perputaran mdal kerja. 
sumber www.idx.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar