Sabtu, 16 April 2011

Sri Mulyani Soroti Inflasi di Indonesia

Sri Mulyani Soroti Inflasi di Indonesia
JIMBARAN, KOMPAS.com — Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang kini menjabat Managing Director World Bank menyoroti masalah inflasi dan infrastruktur pada perekonomian Indonesia. Seusai pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Bali Intercontinental Hotel, Jimbaran, Jumat (8/4/2011) malam, Sri Mulyani kepada wartawan mengatakan, secara keseluruhan perekonomian Indonesia berjalan baik, tetapi masih terdapat beberapa risiko yang harus dikelola.
"Ya, berjalan dengan baik. Masih ada beberapa risiko yang mungkin harus dikelola, katakanlah seperti inflasi dan masalah infrastruktur dan lain-lain," ujarnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu Sri Mulyani memberikan masukan dan penjelasan kepada Presiden Yudhoyono yang didampingi Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik tentang prospek ekonomi Indonesia dan ASEAN serta kondisi terkini perekonomian dunia.
Selain itu, juga dilakukan tukar pikiran tentang kondisi Indonesia serta pengalaman negara-negara lain dalam menghadapi pemulihan ekonomi dunia pascakrisis keuangan global pada 2008 dan tantangan terkini, seperti kenaikan harga pangan dan minyak mentah dunia.
"Pemerintah kan sudah menjelaskan perekonomian dan kita melakukan tukar pikiran. Jadi ada pertukaran yang cukup bagus mengenai apa-apa yang bisa dipelajari dari pelajaran negara-negara lain maupun di Indonesia sendiri punya pengalaman yang bisa di-share dengan negara-negara lain," katanya.
Menurut Sri Mulyani, terdapat karakteristik persoalan ekonomi yang sama di negara-negara berpenghasilan menengah dalam kondisi perekonomian dunia saat ini, seperti masalah kesetaraan, kebutuhan infrastruktur, dan kemampuan menjaga perekonomian dari gejolak eksternal. "Sehingga itu dijadikan semacam referensi untuk melihat apakah Indonesia dengan perencanaan dan kebijakan saat ini sedang dilakukan bisa mengatasi masalah itu," katanya.
Dalam diskusi antara Sri Mulyani yang didampingi oleh beberapa personel dari Bank Dunia dan Presiden Yudhoyono juga dibahas tentang proyeksi dan tantangan perekonomian global terkini, seperti kenaikan harga pangan, harga minyak mentah dunia karena krisis di Timur Tengah, serta ancaman inflasi akibat kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif selama dua tahun terakhir guna mengatasi dampak krisis keuangan global pada 2008.
"Itu menyebabkan banyak negara berkembang di dunia mengalami overheating atau capacity constrained. Jadi, diskusi adalah mengenai bagaimana tantangan dunia untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi dan pada saat yang sama melihat risiko-risiko yang muncul dan bagaimana mekanisme negara-negara di dunia dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut," jelas Sri Mulyani yang berada di Bali untuk menghadiri pertemuan ke-15 menteri keuangan ASEAN itu.
Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pertemuan berjalan sangat serius tanpa diselingi oleh canda. Percakapan pun dilakukan dalam bahasa Inggris karena kehadiran beberapa personel Bank Dunia yang mendampingi Sri Mulyani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar